Mengarang
merupakan kegiatan mengemukakan gagasan secara tertulis. Menurut Syafie’ie
(1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam
bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan
seperti nada, tekanan irama serta beberapa aspek lainya tidak dapat
direpresentasikan dalam tulisan. Begitu juga halnya dengan aspek fisik, seperti
gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang mengiringi bahasa lisan tidak dapat
diwujudkan dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, dalam mengemukakan gagasan
secara tertulis, penulis perlu menggunakan bentuk tertentu. Betuk-bentuk
tersebut, seperti dikemukakan oleh Semi (2003:29) bahwa secara umum karangan
dapat dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi, ekposisisi, deskripsi, dan
argumentasi.
Karangan
terbagi atas 3 bentuk dasar, yaitu :
1. Non
Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah
isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya
juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot,
konflik, klimaks, setting dsb.
2. Semi
Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi
Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat,
novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
3. Ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
·
Makalah : karya tulis yang menyajikan
suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan).
·
Kertas kerja : makalah yang memiliki
tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
·
Skripsi: karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
·
Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya
lebih mendalam daripada skripsi.
·
Disertasi: karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan
fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
Penjelasan Jenis-Jenis Karangan
1.
Narasi
Secara
sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau
kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang
menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga
unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan
berdasarkan plot atau alur.
Narasi
dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi
ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif.
Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun
cergam.Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal –
tengah – akhir.
2.
Deskripsi
Karangan
ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: menggambarkan atau melukiskan sesuatu. Contohnya adalah sebagai berikut ini.
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: menggambarkan atau melukiskan sesuatu. Contohnya adalah sebagai berikut ini.
a. Penggambaran
tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
b. Membuat
pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
c. Pola
pengembangan paragraf deskripsi:
-
Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini
menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
-
Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf
ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
-
Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf
ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
3.
Eksposisi
Karangan
ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian,
dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak
jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah / cara / proses
kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
4.
Argumentasi
Karangan
ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta
sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran
pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini tersebut.
5.
Persuasi
Karangan
ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi
pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan
oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Cara
untuk membedakan karangan-karangan yang ada adalah sebagai berikut
penulisannya.
ü Memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa.
Contoh
: Makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.
ü Karangan
yang tidak terikat pada karangan baku.
Contoh
: Anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah
drama.
ü Karangan
semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan
non ilmiah.
Contoh
: Artikel, editorial, opini, feuture, reportase.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar