Temuan dr. James Bower, neurolog dari Mayo Clinic di Rochester,
Minnesota, AS, menyebutkan bahwa paparan pestisida dan bahan kimia di
sayur dan buah-buahan dapat meningkatkan risiko parkinson.
Ia
menjelaskan, parkinson memang tidak disebabkan oleh satu hal saja.
Tetapi pestisida adalah salah satu dari banyak pemicu penyakit tersebut.
Parkinson adalah penyakit degeneratif saraf yang mengakibatkan
otot kaku dan kesulitan bergerak. Gejala utamanya berupa gangguan
motorik dan kognitif seperti yang diderita petinju legendaris Muhammad
Ali.
Di Indonesia, penelitian mengenai pestisida sebagai penyebab
parkinson memang belum dilakukan. Akan tetapi Kepala Pusat Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anwar Musadad,
SKM, M. Kes mengatakan, pestisida jelas berbahaya bagi tubuh karena
menyerang saraf.
“Komponen pestisida dapat merusak sel otak dan
mengakibatkan kadar dopamin di otak menurun,” ujar Anwar. Hal ini
berakibat terjadinya gangguan pada bagian otak yang mengatur tentang
gerakan.
Tidak hanya menyerang saraf, keluhan yang diakibatkan
makanan mengandung pestisida adalah diare dan pusing, kerusakan hormon,
kelainan kulit, dan kanker.
Anwar menjelaskan, pestisida masuk ke
dalam tubuh manusia melalui sayuran dan buah. Saat ini, perilaku petani
dalam menggunakan pestisida untuk membunuh hama sudah tidak terkontrol,
baik dari segi dosis maupun frekuensi penggunaan. Akibatnya, kandungan
pestisida dalam sayuran dan buah yang banyak dikonsumsi masyarakat saat
ini sangat tinggi.
“Meski (sayur dan buah) sudah dicuci, tapi
karena dosisnya sudah tinggi, ada jenis pestisida yang tidak mudah larut
dalam air, lalu masuk ke dalam tubuh,” ujarnya. Zat-zat inilah kemudian
menimbun di dalam tubuh dan merusak sel-sel saraf.
Apa saja sayuran dan buah yang rentan terkena pestisida?
Anwar
menyebut, sayuran hijau, tomat, cabe, apel, stroberi dan beberapa jenis
buah tak bercangkang lainnya rentan terkena residu pestisida. Meski
demikian, lanjutnya, bukan berarti kita harus menghindari sayur-sayuran
serta buah.
Untuk mengurangi bahaya paparan pestisida, Anwar merekomendasikan beberapa kiat yang bisa ditempuh:
1.
Jika Anda sanggup, konsumsi sayur dan buah organik. Prinsip pertanian
organik yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan kimia
sintetis, dapat mengurangi paparan pestisida terhadap tubuh manusia.
Sayangnya, harga sayuran organik masih sangat mahal, dan belum
terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
2. Menanam sendiri
sayur-sayuran serta buah yang akan dikonsumsi. Ini adalah cara paling
hemat untuk mengonsumsi sayuran dan buah organik. “Meski hanya memiliki
sedikit halaman di rumah, tidak ada salahnya dimanfaatkan untuk menanam
sayuran,” ujar peneliti di bidang ekologi ini. Tentu saja, sayuran harus
dirawat secara alami dengan menggunakan pupuk kandang dan tidak boleh
disemprot pestisida.
3. Menanam sayuran secara hidroponik adalah
cara yang baik untuk menghasilkan sayuran sehat. Sistem hidroponik hanya
menggunakan media tanam berupa air dan nutrisi untuk akar. Karena
sistem hidroponik melarang tanaman terkena air, tentu saja dilarang
melakukan penyemprotan menggunakan pestisida.
4. Jika tidak mau
bercocok tanam, bersikaplah cermat saat memilih sayuran serta buah.
Sayuran yang memiliki daun yang dimakan ulat justru lebih baik ketimbang
sayuran yang segar tanpa sedikit pun bekas gigitan ulat. “Daun yang
dimakan ulat menunjukkan sayuran ini tidak mengandung pestisida.
Sebaliknya, sayur dan buah yang terlihat segar dan tidak cacat justru
mengandung pestisida ,” ujar ahli kesehatan masyarakat ini.
Sumber :
http://id.she.yahoo.com/kiat-aman-agar-terhindar-dari-sayur-dan-buah-berpestisida-065327905.html
Baca juga :
http://id.she.yahoo.com/paparan-pestisida-di-makanan-tingkatkan-risiko-diabetes-065838736.html
http://id.she.yahoo.com/paparan-pestisida-dapat-sebabkan-perubahan-struktur-otak-085207650.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar