Kalimat Berstruktur Kompak
Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan sebutan (yang menerangkan pokok) atau unsur subjek dan predikat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang menggunakan subjek dan predikat secara benar dan kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasan subjek dapat terjadi jika digunakan kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaan dalam, untuk, bagi, di, pada, sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimat tersebut.
Contoh kalimat tidak efektif :
·
Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.
·
Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata.
·
Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di
bawah ini.
·
Semua siswa harus memahami uraian
berikut ini.
·
Dalam pembahasan ini disajikan
contoh nyata.
·
Contoh dari uraian di atas adalah
perkalian di bawah ini.
Selain itu, kalimat yang berstruktur kompak adalah kalimat yang hanya menggunakan satu subjek. Penggunaan subjek ganda akan membuat kalimat tersebut tidak efektif.
Contoh kalimat tidak efektif :
·
Penjumlahan angka itu hasilnya
dibagi kelipatan dua.
·
Cairan itu unsur-unsur kimianya
tidak menyatu.
Kedua kalimat di atas menggunakan
subjek ganda, sehingga kalimat tersebut menjadi kurang jelas. Bandingkanlah
dengan kalimat efektif dibawah :
·
Hasil penjumlahan angka itu dibagi
kelipatan dua.
·
Unsur-unsur cairan kimia itu tidak
menyatu.
Dalam bahasa Indonesia dikenal kata
penghubung intrakalimat, seperti dan, atau, sehingga, sedangkan, karena, yaitu,
hingga, tetapi. Penggunaan kata penghubung ini hanya dilakukan di tengah
kalimat. Apabila digunakan pada awal kalimat maka kalimat tersebut menjadi
tidak efektif.
Kalimat
Paralel
Kalimat
yang efektif adalah kalimat yang tersusun secara paralel. Keparalelan itu
tampak pada jenis kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel dengan
memiliki unsur atau jenis kata yang sama. Kesalahan dalam menggunakan paralelis
kata akan menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak efektif.
Contoh
kalimat tidak efektif :
Kegiatan
akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, kelengkapan materi yang harus
dilampirkan, penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan hasil pengujian.
Ketidakefektifan
kalimat tersebut, karena memfaralelkan jenis kata menyusun, dengan kelengkapan,
penggambaran, dan simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan “kegiatan” sebagai verba,
maka kata lainnya seharusnya menggunakan verba. Misalnya, kata menyusun
seharusnya berfaralel dengan melampirkan (materi secara lengkap), menggambarkan
(tahap-tahap kegiatan), dan menyimpulkan (hasil pengujian). Bandingkanlah
dengan kalimat efektif di bawah ini :
Kegiatan
akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi secara
lengkap, menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil pengujian.
Kalimat
Hemat
Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.
Contoh
kalimat tidak efektif:
·
Para
menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke
acara itu.
·
Waktu
tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.
·
Air
raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.
·
Banyak
orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa
tokoh-tokoh
terkemuka.
Kalimat
pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri) dengan
subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama, yaitu
kata hanya dan saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata
bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan merah (merah merupakan salah satu
warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata warna). Kalimat keempat,
menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan beberapa
dengan pengulangan kata yang mengikutinya. Bandingkanlah dengan kalimat-kalimat
efektif di bawah ini :
·
Para
menteri serentak berdiri, setelah mengetahui bahwa presiden datang ke acara
itu.
·
Waktu
tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit untuk sampai ke daerah itu.
·
Air
raksa ini harus dicampur dengan kain merah.
·
Banyak
orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh
terkemuka.
Kalimat Cermat
Kalimat efektif adalah kalimat yang tidak ambigu atau bermakna bias. Setiap kata yang digunakan tidak menimbulkan salah tafsir atau tafsir ganda. Untuk itu diperlukan kemampuan menyusun kalimat secara cermat. Kalimat yang disusun tidak cermat akan menjadikan kalimat yang tidak efektif.
Contoh
kalimat tidak efektif :
·
Siswa
SMA yang terkenal itu dapat mengalahkan para pesaingnya.
Kalimat di atas bermakna ambigu, karena akan menimbulkan pertanyaan “Siapakah yang terkenal itu, siswa atau SMA?”. Demikian pula kalimat kedua, semakin ambigu, sekalipun secara sepintas tampak sebagai kalimat yang logis, namun karena bermakna ganda, maka makna
kalimatnya
menjadi bias. Bandingkan dengan kalimat berikut:
Siswa
terkenal dari SMA itu dapat mengalahkan para pesaingnya.
Jika yang dimasudkan adalah SMA yang terkenal disajikan sebagai berikut :
·
Siswa
dari SMA terkenal itu dapat mengalahkan para pesaingnya.
Sumber :
http://panji-pradana.blogspot.com/2012/10/kalimat-yang-efektif-dalam-naskah-pidato.html
Sumber :
http://panji-pradana.blogspot.com/2012/10/kalimat-yang-efektif-dalam-naskah-pidato.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar